Selasa, 19 Maret 2013

Gang Sembilan

Oleh : Marchia Kalyanitta

Kalian tahu daerah Gang Sembilan  di daerah Jakarta Pusat yang sedang naik pamornya karena digosipkan banyak cerita mistis dari warga sekitar? Ya, awalnya aku tak percaya hingga suatu sore…
Begini ceritanya,

Jumat, 22 September 2011
“Ta? Lo tahu pgang yang ada di daerah Kemang itu?”
“Ha? Yang dimana? Emang lo kira gang di Kemang Cuma satu?!” Jawabku ketus
“Duhhh!!! Itu looooh gang yang sering terjadi kasus kecelakaan atau apalah gitu”
“Ooh iya kalau itu sih gue tau. Kenapa?”
“Itu kan mistis banget katanya”
“Gang Sembilan kan? Ah gue sering tuh lewat situ. Kenapa sih emangnya?” aku mengulang kembali pertanyaanku.
“Iya… gitu deh katanya dua hari yang lalu ada kecelekaan lagi didepan gangnya, mati Ta!!!” Kata Yolan begitu semangat menceritakan tragedi itu
“Oh… ya itu sih takdir” jawabku masih stay cool
“Ah lo kok kayaknya no sense  sih sama cerita horror gitu! Kenapa? Gak percaya?” Tanya Yolan terheran-heran
“Ya… gak gitu Lan, tapi gue sih percaya sama Tuhan jadi slow” jawabku masih dengan nada yang amat sangat santai.
“Hih! Yaudah deh, oh iya Ta nanti ada rapat OSIS dulu ya ngumpul jam 3”
“Sip” Jawabku singkat. Ya ya memang kalau diingat-ingat gang Sembilan itu selalu horror. Entahlah selama ini tapi aku belum merasakan apa-apa.
Hingga Sore itu….
“Oke jadi kegiatan kita besok mengurus segala keperluan pemilihan ketua OSIS dan kru-krunya ya!”
“Ta? Udah mau maghrib, lo masih berani lewat gang Sembilan? Pencahayaannya kan kurang Ta” Tanya Maya.
“Iya May, gak apa-apa kok” walau sebenarnya aku juga agak takut

Beneran deh kata Maya, pencahayaannya kurang banget! Mana sepi lagi ah! Tau gitu aku pesan taksi saja lewat jalan lebar.

srrrreeekkk” bunyi suara disekitar tempat sampah membuatku tersentak kaget. Lalu seketika aku mencium bau wangi yang sangat mencekam. Seperti mawar dan melati… Ah apalah!

Aku berlari sekencang yang aku bisa menuju ke ujung gang dan tanpa berpikir panjang segera meloncati portal setinggi setengah meter lebih. Aku terjatuh dan aku terus berlari tak memperdulikan lalu lintas yang malam itu untungnya agak sepi. Aku berlari hingga aku tak melihat gang yang gelap itu lagi.

Assalamualaikum…” ucapku sambil membuka pintu ruang utama sambil tersendat-sendat nafasku.
wa alaikum salam… masyaallah! Nak! Kamu kenapa? Kok lecet-lecet begitu kamu? Berantem sama siapa? Habis di kejar sama anjing Pak Bayat?” teriak Ibu histeris
“enggak kok bu, aku habis kesandung portal tadi pas lewat gang” jawabku menahan perih
“kok bisa? Kamu lari?” Tanya ibu sambil berlari menuju dapur mengambil kotak P3K dan duduk disampingku
“Iya bu, aku takut…” jawabku malu-malu
“Tumben? Kok kamu gak naik taksi aja kalau gitu. Bahaya loh”
“Iya bu… tadi aku mau sok berani … uji nyali gitu deh”
“Loh? Emang kenapa?” Tanya Ibu heran.
“Loh? Emang Ibu belum tahu ya?” jawabku lebih heran.
“gang Sembilan kan katanya gang mistis gitu didaerah kemang, bu”
“Ah biasa saja” jawab Ibu masih tidak percaya.
“Bu… masa tadi aku denger suara-suara gitu terus kecium bau melati sama mawar gitu, bu…” jawabku sambil memeluk Ibu.
“Suara apa, sayang?” Tanya Ibu sambil mengelus rambutku
“Suara disekitar tempat sampah besar itu”
“Lah ya wong di gang Sembilan banyak kucingnya. Lagi nyari makan kali mereka disitu atau ngejar tikus atau malahan itu tikus lagi kejar-kejaran” jawab Ibu sambil tertawa.
“Terus? Ibu bisa jelasin gak kenapa disitu ada bau mawar sama melati? Padahal di gang gak ada tanaman mawar atau melati sama sekali” Tanyaku memburu tak sabaran.
“Oh kalau itu sih karena…”
“Karena apa bu? Jawab dong bu…” aku paling gak suka kalau ada orang yang cerita Cuma setengah-setengah
“Bener nih mau tau? Nanti kamu gak mau lewat gang itu lagi?” Jawab Ibu yang semakin saja membuatku penasaran.
“Iya bu… Ada apa memang? Setannya? Jawab bu…” sambil merengek akhirnya Ibu menceritakan.
“Hush! Kamu tuh korban film banget sih Ta! Bukan, ini sama sekali gak ada hubungannya sama setan, kuntilanak, genderuwo, pocong, atau apalah”
“Terus kenapa dong bu? Tanyaku makin penasaran.
“Lah masa sih kamu gak tau? Dibelakang gang Sembilan kan ada Pabrik Sabun baru, Ta… limbah sabunnya itu sebagian masuk ke dalam parit-parit disekitar gang Sembilan” Jawab Ibu santai
“Tapi kok aku belum pernah menciumnya?” Tanyaku masih penasaran.
“Ya karena kamu selama ini kamu lewat gang pas pulangnya kurang dari jam empat melulu. Air limbahnya dibuang setiap jam lima keatas, sayang” jawab Ibu sambil masih mengelus rambutku
“Jadi bukan karena hal mistis?”
“Ya bukan… itu sih emang dasarnya aja kamu penakut” Goda Ibu
Hehe aku jadi malu sendiri, sambil berusaha berdiri untuk mandi akhirnya aku beranjak dari sofa dan mencium Ibuku
“Ibu emang paling bisa balikin mood aku lagi deh! Makasih bu”
“Iya sayang, kembali kasih”

Malam itu mungkin malam pertama dan semoga terakhirku mendapatkan kejadian mistis yang sangat amat konyol.

***

0 komentar:

Posting Komentar